MASYARAKAT KALURAHAN BOTODAYAAN ADAKAN KIRAB GUNUNGAN DALAM RANGKA MERTI DESA/RASUL
09 Mei 2024 07:58:14 WIB
(SIDA) Kalurahan Botodayaan merupakan salah satu Kalurahan di Kapanewon Rongkop, Kalurahan Botodayaan yang langsung berbatasan dengan Kapanewon Girisubo di sebelah selatan dan Kapanewon Tepus di Bagian Barat. Mempunyai panorama alam yang indah dan asri, masyarakat Kalurahan Botodayaan juga mempunyai tradisi bersih Desa/Rasul yang sampai saat ini terus lestari. Berbagai acara untuk meramaikan Bersih Desa/Rasul dimulai dengan bentuk rasa syukur salah satunya adalah Kirab gunungan oleh warga masyarakat Kalurahan Botodayaan. Bersih Desa/Rasul yang diadakan Masyarakat Kalurahan Botodayaan ini bertepatan dengan bulan Syawal sekaligus untuk acara syawalan bagi warga Kalurahan Botodayaan.
Acara yang dilaksanakan pada hari Rabu Kliwon, 8 Mei 2024 , sebelum prosesi Bersih Desa/Rasul dimulai pada hari selasa wage,7 mei diadakan bersih bersih tempat sakral di masing masing Padukuhan. Acara yang begitu meriah dimulai selasa sore (7/5/2024), dengan penampilan acara Sepak Bola , dan pentas kreasi anak anak sekolah dan dilanjutkan klenengan . dilanjutkan Rabu (8/5/2024), Kirab gunungan hasil bumi, Kirab ini diikuti Pamong Kalurahan dan juga anak-anak sekolah. Ada berbagai macam bentuk kreasi, salah satunya gunungan hasil bumi. Peserta yang berpartisipasi berasal dari perangkat Desa, Warga Masyarakat dan diiringi Drumband SD Botodayakan dan Reog dari Padukuhan Botolor Kemudian malam nya di tutup dengan Pentas wayang kulit semalam suntuk dalang Ki Pomo Dengleng dari Kapanewon Ponjong, dengan judul “Wahyu kantentreman.
Lurah Botodayaan Bapak Wasija, A.Md. mengatakan “Acara ini sudah menjadi tradisi yang ada di Kalurahan Botodayaan. Semoga Rasul Kalurahan Botodayaan yang dilaksanakan secara terus menerus (lestari) sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara merawat dan menjaga apa saja yang ada dilingkungan Kalurahan Botodayaan. Selain itu, semangat gotong royong harus di tumbuhkan dan dilesatrikan”ungkapnya.
Bersih Desa/Rasul dari perujudan rasa syukur, upacara merti Kalurahan/Rasul acap kali juga terkait dengan ritual penghormatan kepada leluhur (nenek moyang), sehingga menghadirkan berbagai ritual simbolik terkait dengan tokoh dan riwayat yang diyakini menjadi cikal bakal keberadaannya. Semuanya dilakukan dengan tetap memanjatkan doa dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa demi keselamatan, ketentraman, kesejahteraan dan keselarasan hidup seluruh warga Kalurahan Botodayaan. Silaturahmi, kekeluargaan, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepa selira, dan harmonis adalah sebagian dari sederetan kosakata yang begitu tepat dan saling menjalin makna saat menggambarkan bagaimana suasana yang terpancar dari berlangsungnya tradisi merti Dusun Nglambur yang ada di Desa Sidoharjo Samigaluh. Hendaknya sangat perlu bagi kita sebagai generasi penerus bangsa yang sekarang sudah mulai mapan, untuk tetap melangsungkan adat dan istiadat nenek moyang kita, dengan prespektif tetap menyembah dan meminta kepada-Nya. Karena jika kita tidak mulai menahan, memperkuat kebuadayaan kita sendiri, maka lambat laun tidak ada lagi upacara adat yang bernama Merti Desa/Rasul. Kelak hanya akan menjadi bagian dari cerita/nama saja. (cilo)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |