PEMBAGIAN KARTU TANI DI DESA BOTODAYAAN
SIDA Today 28 Mei 2018 13:08:46 WIB
KARTU TANI : Foto// Kepala Desa menerima kartu tani secara simbolis dari petugas BRI yang juga di dampingi PPL Desa Bp. Supadi
Demi meningkatkan kualitas para petani dikeluarkan Kartu Tani (Karni) yang akan dibagikan kepada para petani. Ini merupakan upaya pemerintah untuk menghindari pedagang pupuk “nakal” yang tidak asing lagi bagi masyarakat, saat pupuk dibutuhkan biasanya pupuk langka jikapun ada harganya mahal.
Pada Selasa (28/05) Kartu Tani (Karni) dibagikan kepada warga Desa Botodayaan, Kecamatan Rongkop di Balai Desa Botodayaan yang diwakili oleh Dukuh se Desa Botodayaan. Pembagian kartu tani (karni) yang dipandu langsung oleh petugas bri dan pengurus poktan, Supadi PPL Desa.
Salah satu pegawai BRI menjelaskan, “bapak-bapak, kartu tani atau ATM ini masih kosong atau Rp. 0,-. Jika ingin membeli pupuk maka harus diisi dulu atau menabung. Kalau bapak-bapak ingin membeli pupuk, kartu ATM ini dibawa kepadagang pupuk,” terangnya.
“Walaupun kartu ini saldonya kosong, selalu aktif jika sewaktu-waktu diisi, atau digunakan bisa dan setelah diterima harap diganti pin ATMnya,” tambahan penjelasannya.
Kartu Tani yang berupa ATM ini merupakan alat transaksi, berupa kartu debit yang dapat digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi.
Kartu Tani dapat digunakan untuk memonitor penyaluran pupuk bersubsidi dan terjaminnya ketersediaan pupuk bagi petani.
Harapan pemerintah, dengan kartu tani yang terintegrasi secara online dan pergerakannya bisa diketahui secara ‘real time’ maka dengan sistem ini, pemerintah akan dapat memantau hasil produksi petani serta distribusi pupuk serta bibit.
Oleh karena itu, setiap Kartu tani yang akan diberikan ke para petani, terdapat “chip” yang berisi data petani seperti identitas pribadi, luas lahan, bibit, pupuk, dan hasil produksi panen.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |