Tari Angguk, hadir di Padukuhan Kembang
SIDA Today 11 September 2017 09:03:34 WIB
KEMBANG, BOTODAYAAN (SIDA) - Pementasan Tari Angguk pada malam acara Hajatan pernikahan Dita Kinanti dan Karyadhi di Padukuhan Kembang menyedot perhatian warga yang antusias menyaksikan kesenian khas daerah Kulon Progo (Minggu, 10 september 2017, 21.30 WIB) Dita Khinanti (yang juga salah satu anggota paguyuban seni tari angguk tersebut) asli berasal dari padukuhan Kembang Botodayaan Rongkop.
Hadir dalam Acara hajatan ini, Kepala Desa Botodayaan, Bp. Wasija beserta Ibu, dan tamu undangan.
Tari Angguk adalah kesenian khas daerah Kulon Progo. Kesenian ini merupakan satu dari sekian banyak dari jenis kesenian rakyat yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tarian Angguk diperkirakan muncul sejak jaman Belanda, yang digambarkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan setelah panen padi.
Untuk merayakannya para muda-mudi bersukaria dengan bernyanyi dan menari sambil mengangguk-anggukkan kepala. Dari sinilah kemudian lahir satu kesenian yang disebut Angguk.
Kesenian Angguk ini disertai dengan pantun-pantun rakyat yang berisi nasehat yang dinyanyikan menggunakan cengkok tembang Jawa. Salah satu hal yang sangat menarik dalam kesenian ini yaitu adanya pemain atau penari yang "ndadi" atau mengalami kesurupan pada saat puncak pementasan.
Tari Angguk ini biasanya digelar dalam acara syukuran, perkawinan, dan lain-lain yang bertempat di halaman rumah dengan menggunakan panggung pada malam hari
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |